Orang Percaya Yang Dapat Dipercaya
Orang percaya yang dapat
dipercaya ~
Setiap kita tentu menyadari bahwa kita adalah
orang percaya. Namun yang menjadi pokok pikiran kita hari ini adalah: “Apakah
kita juga dapat dipercaya oleh Tuhan?”. Pertanyaan ini mengemuka dilator
belakangi oleh kenyataan bahwa ada banyak orang Kristen yang menunjukkan
kehidupan yang diragukan karakternya. Hal itu bukan saja datang dari hati dan
mulut orang yang bukan Kristen, tapi juga terlontar atau terucap dari hati dan
mulut orang Kristen sendiri.
Fakta di atas memang memprihatinkan kita. Mengaku pengikut
Kristus, tapi kelakukannya tidak seperti yang Kristus inginkan. Hidup yang
manipulative dan jauh panggang dari api, penuh dusta dan kebohongan dianggap
hal biasa karena semua orang juga begitu. Apalagi bersembunyi di balik
pernyataan namanya juga manusia yang tidak sempurna. Pernyataan tersebut
sebenarnya hanya untuk membenarkan perbuatannya yang tidak sesuai dengan label
yang melekat pada dirinya yaitu pengikut Kristus.
Rasul Paulus dalam
pimpinan Roh Kudus menulis kepada anak rohaninya Timotius terkait dengan dapat
dipercayai, yaitu: “Apa yang telah engkau dengar dari
padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang
yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” – 2 Timotius 2:2. Dogmatika Kristen harus dipercayakan kepada
orang-orang yang dapat dipercayai. Orang-orang yang memiliki pengetahuan dan
skill yang mumpuni. Dogmatika Kristen tidak bisa dipercayakan kepada penipu,
pembohong, manipulative dan tidak dapat dipercaya. Rasul Paulus mengerti betul
tentang orang-orang yang dapat dipercayai, itu sebabnya ia menasehati Timotius
untuk melakukan hal yang sama.
Dapat dipercayai merupakan karakter yang dibutuhkan oleh semua kalangan. Dapat dipercayai artinya bahwa ada kesesuaian antara kata dan perbuatan. Konsistensi kata dan perbuatan harus menjadi ciri khas pengikut Kristus.
Berdasarkan penjelasan di
atas, maka dapat ditegaskan bahwa kepercayaan adalah hal yang sangat penting.
Ketika seorang pemimpin tidak dapat dipercaya, maka bawahan tidak akan respek
kepadanya. Demikian sebaliknya, ketika seorang bawahan tidak dapat dipercaya,
tidak mungkin atasan akan mempercayakan hal-hal lain yang lebih besar
kepadanya. Dalam keluarga, juga perlu dikembangkan sikap saling percaya antara
anggota keluarga.
Ketika seorang pelayanan Tuhan, tidak dapat
dipercaya, maka masa depan pelayanan akan terkendala.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana supaya kita dapat menjadi orang yang bisa dipercaya oleh sesama bahkan oleh Tuhan?” Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya kita bisa dipercaya oleh orang lain, yaitu:
1. Lakukan tugas dengan setia.
Penulis Injil Lukas dalam
pimpinan Roh Kudus menulis: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara
kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak
benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara
besar” – Lukas 16:10. Intinya ialah harus ada integritas, dedikasi tinggi
dan loyalitas mumpuni dalam melakukan tugas kita. Ketika melakukan segala
sesuatu dalam spirit yang demikian, maka hal itu menjadi langkah awal untuk
menjadikan Anda orang yang dapat dipercaya. Rasul Paulus menulis: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” – Kolose 3:23.
2. Lakukan tugas dengan penuh ucapan syukur.
Rasul Paulus menulis dalam
pimpinan Roh Kudus terkait dengan melakukan tugas dengan penuh ucapan syukur
demikian: “Dan segala sesuatu yang kamu
lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama
Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” – Kolose 3:17.
3. Lakukan tugas dengan mengikuti proses Tuhan.
Proses Tuhan dalam hidup
kita memang berbeda. Tuhan memiliki cara tersendiri dalam memperlakukan setiap
kita anak-anak-Nya. Memang proses Tuhan dalam hidup kita ada kalanya
menyakitkan dan tidak seperti yang kita harapkan. Namun, yang pasti ialah bahwa
semua proses yang Tuhan lakukan dalam hidup kita selalu mendatangkan kebaikan
bagi kita – Yeremia 29:11; Roma 8:28; 1 Korintus 4:11-13.