Injil Dalam Perspektif Orang Kristen
Injil
dalam perspektif orang Kristen – Injil bagi orang Kristen
adalah kabar baik yang harus diberitakan kepada dunia (manusia berdosa – red).
Mengapa demikian? Karena dunia (manusia berdosa – red) pasti binasa tanpa
Injil. Dengan demikian, Injil menjadi kebutuhan mendasar, kebutuhan primer dan
kebutuhan yang sangat vital bagi manusia berdosa. Itu sebabnya, salah satu
tugas terpenting bagi orang Kristen ialah memberitakan Injil dalam totalitas
hidup dan karyanya.
Pertanyaan penting yang
harus diajukan ialah: “Apa sesungguhnya perspektif orang Kristen terhadap
Injil?” Berikut ada beberapa jawaban yang bisa saya sajikan melalui tulisan
ini. Dan saya juga mendorong anda untuk menambahkannya dalam perspektif anda. Doa
saya kiranya anda diberkati, dimotivasi dan terinspirasi ketika membaca tulisan
ini dan mengambil sikap untuk menjadi pembawa kabar baik karena alangkah
indahnya kedatangan anda yang membawa kabar baik bagi mereka yang membutuhkan
Injil.
1.
Injil bukanlha injil manusia, melain Injil Kristus.
Injil dalam perspektif organ
Kristen adalah Injil tentang Yesus Kristus. Injil yang berpusat kepada Yesus
Kristus sebagai Mesias. Injil yang memberi hidup yang kekal yang dibtuhkan oleh
manusia berdosa. Tuhan memberikan satu-satunya kalimat sukacita, kalimat yang
memberi harapan, dan kalimat yang membawa kebahagiaan ketika manusia jatuh ke
dalam dosa, yaitu: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan
ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” – Kejadian 3:15.
Itulah yang disebut prote
vangelium, artinya benih Injil yang pertama; janji penyelamatan yang paling
awal yang diproklamirkan oleh Allah secara langsung kepada manusia. Jadi, umat milik
Allah pada zaman Perjanjian Lama juga hidup dalam iman, sehingga dapat
diselamatkan, baik secara pribadi maupun secara kolektif. Umat milik Allah pada
zaman Perjanjian Lama beriman kepada Yesus yang akan datang, yang akan mati dan
bangkit. Dan umat Allah Perjanjian Baru percaya kepada Yesus yang sudah lahir,
melayani, mati di atas kayu salib, dikuburkan, pada hari ketiga bangkit dari
antara orang mati, menampakkan diri selama 40 hari kepada para murid, naik ke
sorga dan akan datang kembali pada kali kedua sebagai Tuhan di atas segala tuan
dan Raja di atas segala raja.
2.
Injil menyatakan kebenaran Allah karena iman kepada Yesus Kristus.
Rasul Paulus terkait dengan
Injil adalah kebenaran Allah menulis dalam suratnya kepada orang Kristen di
kota Roma demikian: “Sebab di dalamnya (Injil) nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari
iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “orang benar akan hidup
oleh iman” – Roma 1:17.
Ungkapan “kebenaran Allah”
yang digunakan oleh rasul Paulus dalam bahasa Yunaninya ialah dikaiosune Theo
yang menyatakan tentang tindakan penyelamatan dari Allah yang membenarkan,
tindakan yang menyatakan kebenaran Allah untuk menyelamatkan manusia melalui
iman di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus.
Kata “dikaiosune” dalam
Perjanjian Lama dikaitkan dengan perjanjian kerja dari Israel bahwa orang yang
taat kepada Tuhan akan menerima janji Tuhan, yaitu Tuhan akan menyatakan
kebenaran-Nya dan membernarkan dia. Kata itu kemudian dipakai oleh rasul Paulus
bukan untuk menyatakan perjanjian kerja, melainkan perjanjian anugerah.
Kita tidak lagi bergantung
oleh perbuatan kita untuk dapat dibenarkan oleh Allah, tetapi semata-mata hanya
bergantung sepenuhnya kepada anugerah Allah yang sudah memberikan Yesus Kristus
untuk mati di atas kayu salib guna menebus kita dari kuasa dosa dan kuasa maut.
3.
Hasil dari kuasa Injil.
Dalam perspektif orang
Kristen, Injil itu kekuatan Allah. Karena Injil itu kekuatan Allah tentu ada
dampak atau hasil atau produktifitas. Kalau demikian, apakah hasil dari Injil
itu? Pertama, orang benar akan hidup oleh iman, bukan karena membeli surat
pengampunan dosa dan bukan karena melakukan dekrit dari tokoh gereja. Orang
benar hidup karena anugerah melalui iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua,
oleh iman orang akan benar-benar hidup, baik pada masa kini maupun pada masa
yang akan datang (hidup yang kekal bersama-sama dengan Allah Bapa di sorga.
Demikianlah penjelasan saya
tentang Injil dalam perspektif orang Kristen. Berdasarkan paparan di atas, maka
bagi orang Kristen Injil itu sngat penting, sentral dan memiliki daya dorong,
daya pikat dan daya ledak yang luar biasa, sehingga tidak ada alasan bagi orang
Kristen untuk tidak memberitakan Injil karena tanpa Injil dunia akan binasa. Saya pikir, anda juga butuh bahan khotbah
Kristen ini: Bagaimana Mengatasi Rasa Kuatir Dalam Hidup.
Post a Comment for "Injil Dalam Perspektif Orang Kristen"