Translate

Hidup Dalam Kebenaran Part 1

Hidup dalam kebenaran - Hari ini saya mengajak anda untuk mempelajari surat Yohanes yang ditujukan kepada seorang bapak, yaitu Gayus. Dalam surat ini ditegaskan bahwa Gayus adalah seorang yang dikasihi dalam kebenaran. Dikatakan demikian: "Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran" - 3 Yohanes 1:1.

Siapakah Gayus dalam surat itu?
Nama Gayus adalah nama yang biasa dan cukup populer atau terkenal di dalam kekaisaran Romawi. Dalam Perjanjian Baru, kita dapat menemukan empat orang yang bernama Gayus, yaitu: pertama, Gayus dari Derbe - Kisah Para Rasul 20:4, yaitu Gayus yang menyertai Paulus dalam perjalanan dari Makedonia menuju ke Troas; 

kedua, Gayus dari Makedonia - Kisah Para Rasul 19:29, yaitu teman seperjalanan Paulus yang mengalami penganiayaan di Efesus; ketiga, Gayus dari Korintus - Roma 16:23; 1 Korintus 1:14, yaitu orang yang pernah memberi tumpangan kepada Paulus dan orang yang pernah dibaptis oleh Paulus; keempat, Gayus yang menerima surat 3 Yohanes.


Yohanes tidak memaparkan secara terperinci tentang identitas Gayus. Kendati demikian, berdasarkan isinya dapat disimpulkan bahwa Gayus, si penerima surat adalah: seorang yang menduduki jabatan yang penting di salah satu gereja lokal; seorang Kristen yang sangat dikasihi oleh rasul Yohanes; seorang yang hidup dalam kebenaran - 1:3; seorang dermawan Kristen yang sudah berjasa dalam pekerjaan Tuhan - 1:5-8.

Pertanyaannya ialah: pelajaran apa yang dapat kita ambil dari surat yang pendek itu? Apa makna surat itu bagi kita? Secara sepintas kita dapat melihat bahwa penekanan dalam surat itu adalah hidup dalam kebenaran - 3 Yohanes 1:3-4. Hidup dalam kebenaran harus ditanda-buktikan dalam beberapa aspek, yaitu:

1. Pengalaman iman.
Dikatakan demikian: "Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya ..." - 3 Yohanes 1:5. Gayus adalah seorang Kristen yang hidup dalam kebenaran. Cara "hidup dalam kebenaran" itu dimanifestasikan dalam bentuk pengalaman iman atau "tindakan kepercayaan" atau dalam terjemahan yang lebih tepat, "berbuat sebagai orang percaya".

Pengalaman iman Gayus itu dijelaskan dalam ayat 5 dan 6, "... di mana engkau berbuat segala seuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing". Rasul Yohanes memuji Gayus karena ia telah berbuat segala sesuatu untuk para penginjil itu, antara lain memberikan penginapan, uang perjalanan, bekal, dan lain-lain. Ungkapan "berbuat segala sesuatu" memberi gambaran bahwa Gayus telah berbuat segala-galanya dan berusaha sehabis-habisnya untuk kebutuhan para penginjil.

Dengan demikian, hidup dalam kebenaran menjelaskan hidup dalam pengalaman iman. Hidup dalam kebenaran adalah hidup yang berbuat bagi pelayan-pelayan atau pekerja Tuhan atau hamba-hamba Tuhan.

Dalam ayat 6-8 memberikan empat alasan mengapa kita harus berbuat segala sesuatu untuk pekerja-pekerja Tuhan, yaitu:

Pertama, Perbuatan tersebut adalah perbuatan yang baik, "... Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka..." - 3 Yohanes 1:6.

Kedua, Perbuatan tersebut adalah perbuatan yang berkenan kepada Allah, "Dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah" - 3 Yohanes 1:6.

Ketiga, Perbuatan tersebut adalah kewajiban bagi orang percaya. "Kita wajib menerima orang-orang demikian..." - 3 Yohanes 1:8.

Keempat, Perbuatan tersebut adalah partisipasi kita dan keikutsertaan kita dalam pekerjaan Tuhan. "... supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran" - 3 Yohanes 1:8.

Sebagai orang Kristen yang hidup dalam kebenaran, sejauhmanakah kita telah berbuat untuk para hamba Tuhan yang hidupnya semata-mata bergantung pada pemberian anak-anak Tuhan? Marilah kita bertindak sebagai orang percaya dengan berbuat segala sesuatu untuk kelancaran pelayanan hamba-hamba Tuhan. 

Baca juga: MERDEKA DALAM MENDOAKAN.

Post a Comment for "Hidup Dalam Kebenaran Part 1"