5 Penghalang Mencapai Hasil Terbaik
5 penghalang mencapai hasil terbaik ~ Kita telah memasuki triwulan
kedua di tahun 2015. Ini adalah saat yang terbaik bagi kita untuk melakukan
evaluasi terhadap semua rencana dan target yang telah ditetapkan, sebelum tahun
2015 ini berlalu. Hal ini perlu kita lakukan dengan serius. Mengapa penting dan
sangat serius? Karena hasil yang kita capai di tahun ini akan menjadi batu
pijakan untuk melangkah menuju dan memasuki rencana di tahun mendatang.
Kita belum sampai di garis
finish. Kita masih ada dalam jalur dan arena pertandingan atau perlombaan. Oleh
karena itu, kita harus tahu kendala, hambatan dan penghalang bagi kita untuk
mencapai hasil terbaik dalam hidup di tahun ini. Banyak hal yang dapat
menghambat pencapaian tujuan kita. Namun, yang acap kali tidak disadari ialah
penghalang yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Musuh terbesar bukan
berasal dari luar, melainkan justru diri kita sendiri.
Pertanyaan penting yang
harus diajukan ialah: “Apa saja yang menjadi penghalang dari dalam diri kita,
sehingga membuat kita tidak bisa mencapai hasil yang terbaik dalam hidup kita?
Sikap pribadi yang dapat menghalangi kita mencapai hasil terbaik adalah:
1.
Pessimist (pesimis).
Sikap pesimis selalu
disebabkan oleh informasi negative, ketakutan yang tidak beralasan, asumsi atau
pandangan yang keliru. Sikap pesimis juga
dapat timbul akibat pengalaman pahit atau kegagalan yang tidak dicari
hikmahnya dan menjadi pembelajaran positif. Sikap pesimis selalu memadamkan
semangat kita untuk meraih prestasi.
2.
Procrastinator (penunda).
Ketika Tuhan hendak
memusnahkan Sodom dan Gomora, malaikat Tuhan terpaksa menarik tangan Lot dan
keluarganya agar segera keluar dari kota itu. Lot merupakan gambaran orang yang
suka berlambat-lambat dan menunda-nunda. Hasil akhirnya segera diketahui. Lot hanya
mampu mencapai pegunungan. Lebih fatal lagi, istrinya menoleh ke belakang dan
jadi tiang garam. Kebiasaan menunda-nunda tidak pernah memberikan hasil
terbaik.
3.
Perfectionis (perfeksionis).
Kita acap kali membuat
standar yang kelihatan sempurna, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan. Memang
kita harus berusaha melakukan yang terbaik, namun jangan sampai terhambat dalam
penyelesaiannya hanya karena mengejar kesempurnaan.
4.
Panic (panik).
Sikap panik selalu membuat
kita menjadi bingung dan kacau. Kita gagal melihat potensi pribadi dan
memberdayakan kekuatan kita untuk mencapai sasaran akhir. Kepanikan yang
berlebihan akan mengganggu konsentrasi dan melemahkan daya juang kita. Kepanikan
yang berlebihan juga akan membuat fokus kita terpecah, sehingga tidak ada hasil
maksimal yang kita capai. Tuhan Yesus mengatakan demikian: “Janganlah gelisah hatimu;
percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” – Yohanes 14:1.
Yesus tahu bahwa kepanikan dan kegelisahan serta kebingungan pasti akan
mendatangkan kerugian bagi kita. Kerugiannya ialah kita tidak bisa mencapai hasil
terbaik dalam hidup kita.
5.
Poerless (pecundang).
Sikap tawar hati, stagnasi,
kehabisan tenaga dan kehilangan motivasi dapat membuat kita gagal untuk
mencapai tujuan dan hasil yang optimal. Penulis kitab Amsal sudah mengingatkan
kita akan hal itu. Penulis Amsal menulis demikian: “Jika engkau tawar hati pada masa
kesesakan, kecillah kekuatanmu” – Amsal 24:10. Apa yang dikemukakan
oleh penulis Amsal tersebut sangat tepat dan benar. Dalam hidup kita atau di
jalan hidup kita pasti selalu ada masa-masa sukar, masa-masa sulit, masa-masa
yang tidak menyenangkan atau masa-masa yang tidak sesuai dengan harapan kita
pasti terjadi. Namun, dalam masa-masa negative itu kita tidak boleh tawar hati.
Mengapa? Karena jika kita tawar hati pada masa kesulitan, maka kekuatan kita
akan menurun, daya tahan kita berkurang dan kemampuan kita pun akan habis.
Baca juga : SARANA MENGATASI KEINGINAN BERBUAT DOSA.
Baca juga : SARANA MENGATASI KEINGINAN BERBUAT DOSA.
Post a Comment for "5 Penghalang Mencapai Hasil Terbaik"