DOA YANG TIDAK MENGATUR TUHAN
2 Tawarikh 20:1-24
Dalam perspektif teologis, doa merupakan sarana yang Tuhan siapkan bagi umat-Nya untuk berkomunikasi dengan-Nya. Sarana doa ini menjadi penting dan strategis dalam kehidupan umat Tuhan. Itu sebabnya, Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memberikan ruang yang banyak membicarakan tentang doa. Tetapi, doa sering disalahgunakan oleh umat Tuhan. Penyalahgunaan itu ditandai dengan doa yang memaksakan kehendak dan mau mengatur Tuhan. Manusia berusaha untuk merampas otoritas Tuhan dan hendak memperalat Tuhan demi kepentingan dan keuntungan pribadi lepas dari sikap memuliakan Tuhan di dalam doa.
Kalimat tanya: “Doa yang bagaimanakah yang tidak mengatur Tuhan?”
Kalimat peralihan: Ada beberapa model doa yang tidak mengatur Tuhan melalui paparan doa raja Yosafat, yaitu:
I. Doa yang dinaikan dengan kejujuran – ay. 1-4, 10-11.
II. Doa yang dinaikan dengan mata iman yang tertuju kepada Tuhan – ay. 12-15.
III. Doa yang dinaikan dengan mengakui kuasa dan otoritas Tuhan – ay. 5-9.
IV. Doa yang dinaikan dengan mengakui kesetiaan Tuhan dalam tiga dimensi waktu – ay. 16-17.
V. Doa yang dinaikan dengan puji-pujian kepada Tuhan – ay. 18-24.
Dalam tulisannya tentang doa, Yakobus menegaskan demikian: “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” – Yakobus 4:3. Itulah yang sering terjadi dalam hidup kita, seolah Tuhan itu pelayan kita dan harus memberikan apa saja yang kita minta. Biasanya kita memohon seakan Tuhan mempunyai kewajiban memberikan atau melakukan yang kita minta. Artinya tidak ada kerendahan hati. Oleh karena itu, buanglah berbagai gengsi dan kesombongan; tetap sadari kedahsyatan dan kebesaran Allah kita; selalu percaya kepada firman Allah dan janji-janji-Nya; nantikanlah petunjuk Tuhan sambil tetap memandang Tuhan. Amin
Post a Comment for "DOA YANG TIDAK MENGATUR TUHAN"