Miliki Cara Hidup Yang Baik
Miliki cara hidup yang baik ~ 1 Petrus 2:11-17
1. Dalam perspektif Alkitab, surat Petrus ditujukan kepada jemaat Kristen yang berada di perantauan atau “orang-orang pendatang” (I Petrus 1:1), yang berarti “penduduk asing yang tinggal sementara.” Inilah pandangan Alkitabiah terhadap kehidupan kita di dunia ini.
2.
Menurut catatan sejarah suci Alkitab, waktu surat ini ditulis orang-orang Kristen sedang berada dalam berbagai-bagai penderitaan dan penganiayaan, yaitu: a. Mengalami penderitaan karena mereka hidup saleh serta berbuat baik dan benar (I Petrus 2:19-23; 4:1-4, 15-19). b. Dinista karena nama Kristus (I Petrus 4:14). c. Dicaci maki oleh orang-orang yang belum diselamatkan (I Petrus 3:9-10).
Dalam catatan Alkitab, akibat dari penderitaan dan penganiayaan ini: ada yang murtad, ada yang tetap bertahan. Pada saat kegelapan seperti inilah Petrus menulis surat kepada mereka. Tulisan Petrus ini diilhami oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kebenarannya adalah kebenaran Alkitabiah. 3.
Penekanan Petrus adalah dalam keadaan bagaimanapun orang Kristen harus tetap hidup dan bertumbuh dalam iman yang Alkitabiah. Sebab di dalam diri orang Kristen ada potensi untuk bertumbuh karena memiliki (II Petrus 1:3-4): a. Kuasa Ilahi, ayat 3 b. Janji-janji Ilahi, ayat 4 c. Kodrat Ilahi, ayat 4 Beberapa cara hidup yang harus dimiliki orang Kristen dapat bertumbuh ke arah kedewasaan yang sempurna di dalam Kristus Yesus.
I. HIDUP DALAM KEKUDUSAN (Ayat 11-12)
Petrus mengingatkan pembacanya supaya mereka mengesampingkan sikap hati tertentu yang salah yang akan merusak kesaksian hidup mereka. Hal yang sangat penting untuk orang Kristen adalah harus hidup dalam kesucian, yaitu menurut standar Alkitab. Untuk dapat hidup dalam kesucian, seseorang harus mengalami kelahiran kembali - dalam hal ini menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
Inilah iman Alkitabiah. Karena seorang Kristen baru dapat dikatakan Kristen bila telah melewati titik star “Kelahiran Kembali.” Seorang yang telah dilahirkan kembali menurut Alkitab, harus masuk dalam proses pengudusan. Salah satu kendala atau hambatan pertumbuhan iman adalah orang belum siap meninggalkan dosa-dosanya. Ilustrasi : Tidak mungkin air yang kotor mencuci pakaian yang kotor. Dengan kata lain, Allah baru mau memakai seseorang menjadi alat-Nya, jika orang tersebut hidup dalam kekudusan.
II. HIDUP DALAM KETAATAN, Ayat 13-14
Petrus mengatakan bahwa orang Kristen harus tunduk kepada pemerintah, tak peduli pemerintah itu Yahudi atau non Yahudi. Alasan ketundukan kita adalah karena Tuhan/Allah memerintahkan kita untuk tunduk kepada pemerintah yang ditetapkan oleh-Nya. Inilah ketundukkan dan ketaatan yang Alkitabiah.
Bandingkan Roma 13:1, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya”.
Karena ketaatan kepada pemerintah itu harus dilakukan karena/demi Allah, maka jelas bahwa kita tidak boleh mentaati pemerintah pada saat pemerintah menyuruh/melarang kita untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Dalam hal seperti ini kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia/pemerintah (Kis 4:19 Kis 5:29). Hal ini sangat ditegaskan oleh Alkitab bagi kita.
III. HIDUP TAKUT AKAN ALLAH, Ayat 15-17
Selain kesucian hidup dan ketaatan, hal yang juga dapat membuat orang Kristen dapat menjadi saksi Tuhan yang baik ialah hidup takut akan Allah. Di sini tentu sesuai dengan ajaran Alkitab. Bagaimana kita dapat hidup takut akan Allah, yaitu dengan:
1. Berbuat Baik (ayat 15) Alexander Nisbet: “Sekalipun kadang-kadang cocok bagi umat Tuhan untuk menggunakan pembelaan diri dengan kata-kata untuk membersihkan diri mereka sendiri, dan cara-cara pembelaan yang sah lainnya terhadap fitnahan palsu (Kis 24:10-dst, 25:8) tetapi sikap yang kudus dan kristiani merupakan cara yang paling kuat, untuk membantah fitnahan dari orang-orang jahat; dan untuk membungkam mulut mereka, dari berbicara menentang orang-orang saleh.”
2. Hidup sebagai Orang Merdeka (ayat 16) Orang Kristen memang adalah orang merdeka. Kata Alkitab, Yesus Kristuslah yang memerdekakan kita. Ketika Yesus Kristus memerdekakan kita, maka kita benar-benar merdeka. Mereka merdeka dari setan dan dosa, tetapi mereka adalah hamba-hamba Allah, dan karena itu harus taat kepada Allah, dan karena Allah menyuruh mereka taat kepada pemerintah, maka mereka harus taat kepada pemerintah.
3. Menghormati dan Mengasihi (ayat 17) Menghormatinya dengan hati yang tulus, bukan dengan motivasi yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan. Kita harus memiliki motivasi yang Alkitabiah. Kita juga harus mengasihi orang Kristen KTP dan orang kafir (Mat 22:39), dan bahkan musuh (Mat 5:44), tetapi untuk sesama orang Kristen, hal ini harus lebih ditekankan! Bandingkan Gal 6:10 - “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.
Alkitab atau Firman Tuhan melalui teks ini telah menyatakan cara hidup baik yang harus dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan jika mau mengalami pertumbuhan iman yang sehat, yaitu: hidup dalam kesucian, hidup dalam ketaatan, dan hidup takut akan Allah. Kalau ada di antara kita sebagai umat Tuhan yang belum memiliki cara hidup yang baik, ingatlah bahwa Alkitab atau Firman Tuhan dengan tegas menantang kita untuk bertindak mengambil keputusan untuk hidup sebagai umat Tuhan yang setia melaksanakan peritah-Nya. Amin. Pdt. Robby Reno, M.Th
Menurut catatan sejarah suci Alkitab, waktu surat ini ditulis orang-orang Kristen sedang berada dalam berbagai-bagai penderitaan dan penganiayaan, yaitu: a. Mengalami penderitaan karena mereka hidup saleh serta berbuat baik dan benar (I Petrus 2:19-23; 4:1-4, 15-19). b. Dinista karena nama Kristus (I Petrus 4:14). c. Dicaci maki oleh orang-orang yang belum diselamatkan (I Petrus 3:9-10).
Dalam catatan Alkitab, akibat dari penderitaan dan penganiayaan ini: ada yang murtad, ada yang tetap bertahan. Pada saat kegelapan seperti inilah Petrus menulis surat kepada mereka. Tulisan Petrus ini diilhami oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kebenarannya adalah kebenaran Alkitabiah. 3.
Penekanan Petrus adalah dalam keadaan bagaimanapun orang Kristen harus tetap hidup dan bertumbuh dalam iman yang Alkitabiah. Sebab di dalam diri orang Kristen ada potensi untuk bertumbuh karena memiliki (II Petrus 1:3-4): a. Kuasa Ilahi, ayat 3 b. Janji-janji Ilahi, ayat 4 c. Kodrat Ilahi, ayat 4 Beberapa cara hidup yang harus dimiliki orang Kristen dapat bertumbuh ke arah kedewasaan yang sempurna di dalam Kristus Yesus.
I. HIDUP DALAM KEKUDUSAN (Ayat 11-12)
Petrus mengingatkan pembacanya supaya mereka mengesampingkan sikap hati tertentu yang salah yang akan merusak kesaksian hidup mereka. Hal yang sangat penting untuk orang Kristen adalah harus hidup dalam kesucian, yaitu menurut standar Alkitab. Untuk dapat hidup dalam kesucian, seseorang harus mengalami kelahiran kembali - dalam hal ini menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
Inilah iman Alkitabiah. Karena seorang Kristen baru dapat dikatakan Kristen bila telah melewati titik star “Kelahiran Kembali.” Seorang yang telah dilahirkan kembali menurut Alkitab, harus masuk dalam proses pengudusan. Salah satu kendala atau hambatan pertumbuhan iman adalah orang belum siap meninggalkan dosa-dosanya. Ilustrasi : Tidak mungkin air yang kotor mencuci pakaian yang kotor. Dengan kata lain, Allah baru mau memakai seseorang menjadi alat-Nya, jika orang tersebut hidup dalam kekudusan.
II. HIDUP DALAM KETAATAN, Ayat 13-14
Petrus mengatakan bahwa orang Kristen harus tunduk kepada pemerintah, tak peduli pemerintah itu Yahudi atau non Yahudi. Alasan ketundukan kita adalah karena Tuhan/Allah memerintahkan kita untuk tunduk kepada pemerintah yang ditetapkan oleh-Nya. Inilah ketundukkan dan ketaatan yang Alkitabiah.
Bandingkan Roma 13:1, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya”.
Karena ketaatan kepada pemerintah itu harus dilakukan karena/demi Allah, maka jelas bahwa kita tidak boleh mentaati pemerintah pada saat pemerintah menyuruh/melarang kita untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Dalam hal seperti ini kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia/pemerintah (Kis 4:19 Kis 5:29). Hal ini sangat ditegaskan oleh Alkitab bagi kita.
III. HIDUP TAKUT AKAN ALLAH, Ayat 15-17
Selain kesucian hidup dan ketaatan, hal yang juga dapat membuat orang Kristen dapat menjadi saksi Tuhan yang baik ialah hidup takut akan Allah. Di sini tentu sesuai dengan ajaran Alkitab. Bagaimana kita dapat hidup takut akan Allah, yaitu dengan:
1. Berbuat Baik (ayat 15) Alexander Nisbet: “Sekalipun kadang-kadang cocok bagi umat Tuhan untuk menggunakan pembelaan diri dengan kata-kata untuk membersihkan diri mereka sendiri, dan cara-cara pembelaan yang sah lainnya terhadap fitnahan palsu (Kis 24:10-dst, 25:8) tetapi sikap yang kudus dan kristiani merupakan cara yang paling kuat, untuk membantah fitnahan dari orang-orang jahat; dan untuk membungkam mulut mereka, dari berbicara menentang orang-orang saleh.”
2. Hidup sebagai Orang Merdeka (ayat 16) Orang Kristen memang adalah orang merdeka. Kata Alkitab, Yesus Kristuslah yang memerdekakan kita. Ketika Yesus Kristus memerdekakan kita, maka kita benar-benar merdeka. Mereka merdeka dari setan dan dosa, tetapi mereka adalah hamba-hamba Allah, dan karena itu harus taat kepada Allah, dan karena Allah menyuruh mereka taat kepada pemerintah, maka mereka harus taat kepada pemerintah.
3. Menghormati dan Mengasihi (ayat 17) Menghormatinya dengan hati yang tulus, bukan dengan motivasi yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan. Kita harus memiliki motivasi yang Alkitabiah. Kita juga harus mengasihi orang Kristen KTP dan orang kafir (Mat 22:39), dan bahkan musuh (Mat 5:44), tetapi untuk sesama orang Kristen, hal ini harus lebih ditekankan! Bandingkan Gal 6:10 - “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.
Alkitab atau Firman Tuhan melalui teks ini telah menyatakan cara hidup baik yang harus dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan jika mau mengalami pertumbuhan iman yang sehat, yaitu: hidup dalam kesucian, hidup dalam ketaatan, dan hidup takut akan Allah. Kalau ada di antara kita sebagai umat Tuhan yang belum memiliki cara hidup yang baik, ingatlah bahwa Alkitab atau Firman Tuhan dengan tegas menantang kita untuk bertindak mengambil keputusan untuk hidup sebagai umat Tuhan yang setia melaksanakan peritah-Nya. Amin. Pdt. Robby Reno, M.Th
Post a Comment for "Miliki Cara Hidup Yang Baik"