Cara Menghadapi Masa Sukar 1
Dan tentu masih banyak lagi jawaban yang lain. Lalu apa bentuk dari masa yang sukar itu? Wujud atau bentuk dari masa sukar itu antara lain, sakit yang berkepanjangan, krisis ekonomi global yang tidak tahu kapan harus berakhir, bencana alam yang terus meningkat sehingga menimbulkan kerusakan yang parah dan korban jiwa yang banyak, peperangan yang telah memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan, dan lain sebagainya.
Dalam Habakuk 3:17-19, ditegaskan demikian: "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku".
Habakuk hidup pada jaman di mana bangsa Israel mengalami penindasan oleh musuh-musuhnya. Dalam keadaan semacam itu, tentu hidup tidak bebas. Juga tidaklah gampang mempertahankan hidup di dalam iman. Masa-masa yang sukar di mana musuh selalu menindas, menyebabkan sendi-sendi kehidupannya terpengaruh. Ladang yang biasanya menjadi tempat yang mendatangkan penghasilan dan merupakan tempat tumpuan bagi penghidupannya tidak lagi membuahkan hasil. Ternak yang menjadi harta kekayaannya terhalau dari kurungannya. Tidak ada lagi simpanan baginya. Sedangkan dia mempunyai kebutuhan yang harus terus dipenuhi.
Bukankah hal-hal ini juga yang sedang melanda kehidupan kita hari-hari ini? Bagaimana supaya daya tahan dan motivasi hidup kita tetap terjaga? Bagaimana supaya dalam masa yang sukar, kita tidak kehilangan motivasi? Berikut beberapa cara yang bisa membantu kita:
1. Berdoa kepada TUHAN Allah
Habakuk 3:1-2: "Doa nabi Habakuk. Menurut nada ratapan. TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!" Berdoa kepada TUHAN Allah merupakan cara pertama, terutama dan terpenting yang harus kita lakukan ketika kita ada dalam masa yang sukar.
Di dalam doa kita minta kepada TUHAN Allah agar Dia datang dan campur tangan menolong kita. Doa bukanlah cara alternatif yang harus kita ambil karena sudah tidak ada pilihan lain lagi. Doa harus menjadi cara hidup kita sebagai umat TUHAN Allah. Doa harus menjadi jembatan bagi kita untuk melangkah memasuki hadirat TUHAN Allah. Doa harus menjadi cara kita untuk mendapatkan motivasi hidup dari Sang Pemilik Hidup. Sehingga di dalam masa yang sukar kita tidak menjadi lemah dan kehilangan gairah serta motivasi dalam hidup ini.
2. Fokus kepada TUHAN Allah dan bukan pada masalah
Habakuk 3:17-18: "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku". Terkadang masa sukar membuat kita kehilangan fokus dalam hidup ini. Masa yang sukar sering menarik kita untuk menjauh dari TUHAN Allah. Masa yang sukar menyebabkan kita terfokus hanya kepada masalah.
Dampaknya hidup kita menjadi kehilangan arah. Kita terpenjara di dalam masa yang sukar. Pada hal masa yang sukar itu biasa. Masa yang sukar bukanlah masa yang luar biasa. Masa yang sukar adalah masa yang biasa-biasa saja. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Korintus berkaitan dengan masa yang sukar demikian: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya" - 1 Krointus 10:13. Masa yang sukar adalah masa yang biasa. Masa yang sukar adalah masa yang tidak melebihi kekuatan kita. Masa yang sukar pasti ada di jalan kehidupan kita. Masa yang sukar diijinkan TUHAN Allah ada di jalan hidup kita. Masa yang sukar itu tidak lebih kuat dari kita. TUHAN Allah itu setia dan dalam kesetiaan-Nya,
Dia tidak akan pernah membiarkan kita mengalami masa yang sukar melampaui kekuatan kita. Kalau masa sukar itu ada di jalan hidup kita, TUHAN Allah sendiri yang menjamin bahwa Dia pasti memberikan solusi yang kita butuhkan dalam masa yang sukar. Dengan demikian kita dapat menanggungnya. Hal-hal itulah yang kita peroleh ketika kita fokus kepada TUHAN Allah dan bukan fokus kepada masa yang sukar. Dengan fokus kepada TUHAN Allah kita mendapatkan kekuatan spiritual. Dengan fokus kepada TUHAN Allah kita mendapatkan kekuatan dan pencerahan. Dengan fokus kepada TUHAN Allah kita memperoleh motivasi rohani untuk tetap berpengharapan walau di masa sukar sekalipun.
3. Mengandalkan TUHAN Allah
Habakuk 3:19: "ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku". Dalam masa yang sukar, kita tidak bisa mengandalkan harta kekayaan. Karena faktanya harta kekayaan pada masa yang sukar akan habis. Dalam masa yang sukar, kita tidak bisa mengandalkan manusia. Karena faktanya manusia juga terbatas. Dalam masa yang sukar, yang bisa kita harapkan dan andalkan ialah TUHAN Allah. Karena nabi Yeremia menulis demikian: "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah" - Yeremia 17:8-9.
Dalam masa yang sukar, ketika kita mengandalkan TUHAN dan menaruh harapan kita kepada TUHAN, berkat TUHAN akan tercurah atas hidup kita. Ada beberapa keuntungan ketika kita mengandalkan TUHAN Allah pada masa yang sukar, yaitu: Pertama, "Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air", artinya kita dekat dengan sumber kehidupan. Kedua, "yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air", artinya memperoleh kehidupan dari sumber kehidupan. Ketiga, "tidak mengalami datangnya panas terik", artinya mengalami masa yang sukar tetapi masa yang sukar itu tidak akan menghancurkan iman kita. Keempat, "daunnya tetap hijau", artinya tetap segar/tidak layu dan ada kekuatan baru setiap hari. Kelima, "tidak berhenti menghasilkan buah", artinya selalu menghasilkan sesuatu yang baik, mendapat berkat dari TUHAN Allah dan menjadi saluran berkat bagi orang lain.