Translate

Hidup Menurut Hukum Yang Alkitabiah

Di dunia ini ada berbagai ragam hukum yang mengatur kehidupan manusia. Ada hukum yang bersifat mengikat tetapi juga ada hukum yang tidak mengikat. Ada hukum formal dan ada pula hukum yang tidak formal. Hukum dibuat agar hidup manusia bisa berjalan dengan baik. Hukum diciptakan dengan tujuan supaya hidup manusia bisa sejahtera karena manusia menaati hukum. Namun, sering kita jumpai bahwa hukum yang dibuat atau diciptakan oleh manusia, selalu dilanggar oleh manusia itu sendiri. Akibatnya terjadi kekacauan hidup. Jauh sebelum manusia membuat hukum,TUHAN Allah sudah membuat hukum bagi manusia. Tujuan ialah supaya manusia taat kepada TUHAN Allah. Lebih dari itu, hukum dibuat oleh TUHAN Allah dengan maksud agar manusia mengalami hidup yang harmonis dan damai. Tetapi, rupanya manusia tidak bisa taat kepada hukum yang TUHAN Allah buat. Akibatnya, manusia mengalami kekacauan hidup. Relasi-relasi terputus. Hukuman dijatuhkan kepada manusia karena tidak taat kepada hukum. Pada masa kini, ada hukum TUHAN Allah yang tertulis. Hukum yang tertulis ini disebut Alkitab. Dalam Alkitab, TUHAN Allah mengatur mekanisme hidup manusia sedemikian rupa supaya manusia mengalami hidup yang damai dan sejahtera. Pertanyaannya ialah, "Bagaimanakah hidup menurut hukum yang Alkitabiah itu? 1. Percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini merupakan hukum dasar dalam hidup yang Alkitabiah. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi adalah langkah awal untuk hidup menurut hukum yang Alkitabiah. Jika belum percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka mustahil bisa hidup menurut hukum yang Alkitabiah. Manusia akan hidup menurut kehendaknya sendiri. Tuntutan hidup menurut hukum yang Alkitabiah hanya ditujukan kepada mereka yang sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Dan bukan ditujukan kepada orang yang belum percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Jadi, setiap orang yang sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, maka baginya harus hidup menurut hukum yang Alkitabiah. Bila tidak, maka ada konsekwensi logis yang harus diterima sesuai dengan apa yang diperbuatnya. 2. Hidup tetap di dalam Kristus. Hidup menurut hukum yang Alkitabiah ialah setiap orang yang sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, maka dia harus tetap berada di dalam Kristus. Inilah tuntutan hidup menurut hukum yang Alkitabiah. Mengapa harus tetap di dalam Kristus? Jawabannya ialah di luar Kristus hidup kita akan sia-sia. Di luar Kristus, hidup kita tidak menghasilkan buah kebenaran. Di luar Kristus kita akan menjadi mangsa Iblis. Di luar Kristus, kita akan hidup dalam dosa. Di luar Kristus kita akan mengalami kematian rohani. Di luar Kristus kita tidak akan bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Hanya tinggal di dalam Kristus hidup kita menjadi berarti. Hanya tetap di dalam Kristus hidup kita akan menghasilkan buah kebenaran. Hanya berada di dalam Kristus, kita bisa mengalahkan Iblis. Hanya berada di dalam Kristus, Roh Kudus bisa tinggal di dalam kita. Hanya tinggal di dalam Kristus, kita bisa membenci dosa. Hanya dengan tinggal di dalam Kristus, kita bisa mengalami pertumbuhan rohani. Dan hanya tinggal di dalam Kristus, kita bisa semakin lama semakin serupa dengan Kristus. Itulah model hidup menurut hukum yang Alkitabiah. Hidup menurut hukum yang Alkitabiah membuat kita kuat dalam menjalani dan menghadapi kehidupan ini. Hanya dengan hidup menurut hukum yang Alkitabiah sajalah kita bisa menyenangkan hati Tuhan Yesus Kristus.

Post a Comment for "Hidup Menurut Hukum Yang Alkitabiah"