Kebangkitan Kristus Membawa Kesehatian
Kebangkitan
Kristus membawa kesehatian ~ Cara Hidup Jemaat – Kisah Para Rasul
4:32-37 - 32. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya
adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
33. Dan dengan kuasa yang besar rasul – rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang
melimpah – limpah. 34. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara
mereka ; karna semua orang yang mempunyai tanah
atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka
bawa. 35. dan mereka letakkan di depan kaki rasul – rasul, lalu di bagi – bagikan
kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36. demikian pula dengan Yusuf,
yang oleh rasul – rasul di sebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang
lewi dari Siprus. 37. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkanya di depan kaki rasul – rasul.
Kebangkitan Kristus adalah fenomenal.
Kebangkitan Kristus adalah pembebasan. Kebangkitan Ktristus adalah pembuktian.
Kebangkitan Kristus adalah kemenangan. Kebangkitan Kristus adalah jawaban.
Kebangkitan Kristus adalah kepastian. Kebangkitan Kristus adalah awal bukan
akhir
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana kebangkitan Kristus agar membawa kesehatian dalam kehidupan berjemaat atau bergereja?” Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh kita sebagai tubuh Kristus berdasarkan Kisah Para Rasul 4:32-37, yaitu:
1.
Membangun dan menjaga soliditas dan solidaritas.
Dokter Lukas menulis terkait dengan membangun
dan menjaga soliditas demikian: “Adapun
kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak
seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya
sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” – Kisah Para
Rasul 4:32.
2. Membangun
toleransi dan melakukannya secara totalitas.
Dokter Lukas menulis terkait dengan membangun
toleransi dan melakukannya secara totalitas demikian: “Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas,
artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang,
miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul”
– Kisah Para Rasul 4:36-37.
3. Membangun
kesehatian di dalam Kristus.
Dokter Lukas menulis terkait dengan membangun
kesehatian di dalam Kristus menulis demikian: “Dan dengan kuasa yang besar
rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua
hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun
yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah
dan rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan
mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya” – Kisah Para Rasul 4:33-35.
Kebangkitan Kristus tidak hanya fenomenal
untuk diri-Nya sendiri melainkan membangkitkan gairah soliditas dan solidaritas
di antara pengikut dan pengagum-Nya. Menggiring setiap orang yang fanatik
terhadap Kristus untuk mampu secara rendah hati agar peduli dan mengikat hati
dalam kasih Kristus untuk dirinya sendiri, bagi keluarganya dan bagi sesamanya.
Terpujilah Kristus yang telah bangkit dan memberikan kemenangan bagi umat-Nya.