Translate

7 Kejadian Penting Dalam Hidup Kita

4. Kita menjadi anak Tuhan 
Dalam frame ini, kita memanggil Pencipta adalah Bapa kita. Relasi dengan Sang Pencipta tidak lagi transenden, tetapi menjadi imanen. Bapa dan anak menjadi sangat dekat dan bergaul sangat karib. Komunikasi menjadi terbuka kapan saja, di mana saja dan dalam keadaan apapun kita bisa berbicara kepada Sang Pencipta karena Dia adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anak-Nya. Sebagai anak Tuhan, kita mulai berbicara kepada Tuhan secara pribadi seperti berkomunikasi dengan Bapa kita sendiri. Alkitab mencatat demikian: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Tuhan, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya" - Yohanes 1:12.

Kita menjadi milik Kristus digaransi untuk menerima kuasa rohani untuk berperang melawan kekuatan dunia ini dengan segala sistemnya yang jahat. Kita memiliki kuasa rohani untuk melawan tipu daya Iblis yang mencoba untuk melemahkan iman kita. Kita memiliki akses kepada ruang maha kudus untuk mendapatkan pertolongan yang kita butuhkan setiap saat. Itulah hak istimewa yang kita peroleh ketika kita menjadi anak-anak Allah. 

5. Kita kembali kepada Tuhan 
Hubungan antara Pencipta dan diciptakan dipulihkan. Bapa dan anak berdamai karena Yesus menjadi juru damai antara kita dengan Sang Pencipta. Kita diterima kembali sebagai umat kepunyaan-Nya dan biji mata-Nya yang dilindungi dan diberkati-Nya. Seperti perumpamaan Yesus mengenai anak yang hilang, kita telah kembali kepada Tuhan setelah menjauh dari-Nya dan Tuhan menyambut kita dengan tangan terbuka. Alkitab mencatat demikian: "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali" - Lukas 15:24.



Kita yang dahulu terhilang karena dosa dan pelanggaran kita. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan hilang kemuliaan Allah" - Roma 3:23. Kita yang dahulu mati karena dosa dan kejahatan. "Karena upah dosa ialah maur" - Roma 6:23. Tetapi setelah kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita yang dahulunya terhilang ditemukan kembali oleh Allah dan kita yang dahulu mati, tetapi menerima hidup kekal dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus yang menjadi Tuhan dan Juruselamat kita.  

6. Kita memperoleh damai dengan Tuhan 
Proses penyelamatan kita terjadi dalam tiga tahap, yaitu kita dibenarkan, kita didamaikan, kita diselamatkan, sehingga menghasilkan hidup yang penuh damai sejahtera. Proses penyelamatan itu berlangsung serentak dan dalam sekejap. Menjadi seorang Kristen ditandai dengan mulainya suatu relasi atau hubungan yang akrab atau intim dengan Tuhan. Kita telah diperdamaikan dengan Tuhan dan akan menemukan suatu hidup yang berkualitas serta menikmati damai dengan Tuhan. Perkataan Yesus ditulis dalam Alkitab demikian: "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" - Yohanes 10:10. 

7. Kita bersekutu dengan tubuh Kristus 
Melalui suatu hubungan baru dengan Tuhan, kita juga telah menjadi bagian dari anggota keluarga Tuhan. Kita membutuhkan umat Kristen yang lain dan mereka juga membutuhkan kita. Alkitab mencatat demikian: "Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya" - 1 Petrus 2:10. 

Alkitab adalah sumber utama bagi setiap orang Kristen untuk membina hubungannya dengan Tuhan. Jika kita memiliki Alkitab, ambil waktu beberapa menit untuk membaca kisah tentang anak yang hilang dari Injil Lukas 15:11-32. Yesus menceritakan kisah tersebut dengan tujuan untuk memberi suatu gambaran yang jelas bagaimana kesediaan Tuhan menyambut kita kembali kepada-Nya. 

Memahami apa yang terjadi pada diri kita secara rohani merupakan suatu langkah yang penting sebagai seorang Kristen. Tuhan adalah Allah yang Agung dan kuasa-Nya tidak terbatas sehingga kita masih menemukan hal-hal yang baru tentang Dia sampai akhir hidup kita. Orang berkata semakin dalam mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, semakin kita haus dan rindu untuk mengenal-Nya lebih dalam lagi.